CIREBON (JM) – Kabar duka menyelimuti keluarga besar Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional. Dimana, Ketua KTNA nasional, H. Winarno Thohir meninggal dunia, Sabtu, 6 Februari 2021.
Ketua Umum KTNA Nasional (sejak tahun 2000), sungguh seorang pejuang tani tak kenal lelah. Dia adalah sosok penghubung kepentingan petani Indonesia dengan kebijakan pemerintah Indonesia.
“Almarhum sangat memahami persoalan. Berdiskusi dengannya selalu memberikan perspektif baru dalam mengelola pertanian. Beliau sangat konsen terhadap kualitas dan regenerasi sumber daya manusia pertanian,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Mentan menilai Kementan bersama KTNA memiliki cita-cita yang sama yakni memperkuat pertanian sebagai tulang punggung bangsa yang dimulai dari desa-desa. Selain itu Winarno dikenal sebagai sosok yang mampu menjembatani aspirasi petani dan kepentingan pemerintah.
“Pemikiran dan konsepsi kami ada irisan dengan gagasan yang ia tawarkan. Ia juga tak sungkan menyampaikan kendala-kendala lapangan yang dialami petani. Soal bagaimana menerapkan mekanisasi untuk mereduksi losses panen dan peran penyuluh sebagai ujung tombak di lapangan, ia juga utarakan. Dan itu bukan sekadar wacana, tapi ia lakukan dengan menerjunkan penyuluh-penyuluh swadaya,” kata Syahrul, dilansir dari media jpnn.com
Winarno Tohir meninggalkan istri dan tiga anak. Almarhum yang juga pernah menjadi Ketua Kelompok Tani Sriunggul di Desa Sleman, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu pada tahun 1982, akan dimakamkan di kampung halamannya.
“Kami atas nama keluarga besar Kementan mendoakan semoga apa yang telah almarhum perbuat, dicatat sebagai amal saleh dan menjadi teladan bagi kita semua,” tutur Mentan Syahrul. (zal)