AMBON(JM) – Langkah yang diambil Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Batu Merah Kecamatan Sirimau, Kota Ambon yang berinovasi membangun sentra ekonomi yang memadukan pendidikan dan olahraga, diapresiasi oleh Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Mantan Ketua Umum PSSI itu menilai terobosan BUMDes Batu Merah merupakan langkah kreatif untuk memberdayakan potensi yang ada di desa tersebut.
“BUMDes itu hadir untuk membangun perekonomian desa. Sebagaimana semangat membangun Indonesia dari desa. Tentu saja inovasi dan kreativitas pengurus BUMDes Batu Merah yang mengolaborasikan pendidikan dan olahraga patut kita apresiasi,” kata LaNyalla saat melakukan kunjungan kerja ke Ambon, Sabtu (30/1/2021).
Yang perlu mendapat perhatian, kata mantan Ketua Kadin Jawa Timur itu, tidak sedikit para pengurus belum memahami jika permodalan BUMDes berasal dari kekayaan desa mereka. Sehingga banyak ditemui BUMDes yang aktivitasnya tak maksimal, bak pepatah hidup segan mati tak mau.
Atas dasar itu, Senator Dapil Jawa Timur itu meminta sudah semestinya penyertaan modal BUMDes sebagaimana aturan PDTT No. 4/2015 sudah waktunya diaplikasikan, sehingga BUMDes menjadi wadah untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat desa.
“Inovasi BUMDes Batu Merah yang mengintegrasikan pendidikan dan olahraga tentu membawa angin segar, karena kebutuhan di bidang pendidikan dan olahraga cukup tinggi. Saya mendukung untuk lebih dikembangkan dengan usaha bidang lain seperti IT dan pariwisata,” tutur alumnus Universitas Brawijaya Malang sebagaimana dilansir dari laman rmol.id.
Sebagaimana diketahui, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Hatukau Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon tengah membangun sentra ekonomi baru di Kota Ambon. Menariknya, sentra ekonomi baru ini dirancang terpadu dengan sentra pendidikan dan olahraga.
Plt Kepala Desa Batu Merah, Idrus Buamona mengatakan, BUMDes yang menjadi salah satu lokasi kunjungan kerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar ini, dikembangkan untuk dapat menghidupkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masyarakat desa setempat.(jm)