POHUWATO (JM) – Ketua DPRD Pohuwato Nasir Giasi, kehadiran investor di daerah, khususnya di Pohuwato, sangat dibutuhkan. Kolaborasi Pemerintah daerah dan investor dapat mempercepat laju pembangunan Kabupaten Pohuwato.
Apalagi bila dibandingkan dengan daerah lainnya di Provinsi Gorontalo, Kabupaten Pohuwato menurut mantan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) ini, Pohuwato adalah daerah yang pembangunannya belum klimaks.
Namun investor yang hadir juga kata Nasir, harus komitmen dengan kepentingan masyarakat di daerah, yakni membuka lapangan pekerjaan yang seluas – luasnya untuk masyarakat Pohuwato.
Perusahaan yang berinvestasi di Pohuwato tegasnya, harus mengakomodir masyarakat Pohuwato untuk bekerja pada perusahaan, sebagaimana komitmen bersama.
Nasir sendiri sangat konsen terhadap hal itu. Buktinya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP), Kamis, 9 Juni 2022 kemarin, Nasir mempertanyakan kuantitas masyarakat Pohuwato yang bekerja pada perusahaan pertambangan miliki Merdeka Group.
“Kami DPRD telah mendengar penyampaian dari Presiden Direktur PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) Boyke Poerbaya Abidin, bahwa masyarakat Pohuwato yang bekerja di PETS itu telah melampaui komitmen kita, dan ini juga diperkuat dengan penjelasan pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pohuwato,” ungkap Nasir Giasi kepada media ini, Jum’at, 10 Juni 2022.
Tak sampai di situ, DPRD Pohuwato berencana akan mengevaluasi seluruh investor di Pohuwato terkait komitmen untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Pohuwato. Termasuk mengevaluasi pihak Indomaret yang belum lama ini masuk ke Pohuwato.
“Khusus indomaret itu bukan soal lapangan pekerjaan saja, tapi komitmen untuk tidak membangun gerai di tempat yang memang ekonominya sudah tumbuh,” ungkap Nasir
“ Hadirnya Indomaret di Pohuwato kita harapkan tidak hanya menumbuhkan perekonomian. Tapi bagaimana, tempat – tempat yang ekonominya belum hidup itu harus kita hidupkan terlebih dahulu, lalu kemudian bila ini berjalan baik maka ini yang akan kita dorong agar perekonomian daerah terus tumbuh,” terang Nasir.
Harusnya kata Nasir, Indomaret membangun gerainya di tempat – tempat yang ekonominya belum hidup. Bukan malah membangun gerai di tempat yang ekonominya telah hidup. Sebab hal ini pasti akan berdampak terhadap usaha ekonomi masyarakat yang telah hidup tersebut.
“Karena itu, kita akan segera mengevaluasi ini. Termasuk aturan membangun gerai oleh pihak Indomaret,” tukasnya. (eki)