Home / Politik / Opini

Jumat, 26 Juli 2024 - 20:14 WITA

Dedi-Mawan, Mungkinkah Kehendak Rakyat?

Penulis Said Muhammad

Penulis Said Muhammad

Opini, (JM) – Kalau kita mau melihat Boalemo dengan konstelasi politik menuju Pilkada 2024, rasa-rasanya kita akan menerawang dengan tafsiran-tafsiran yang bebas. Entah itu tentang siapa-siapa figur pemimpim yang layak untuk turut terlibat merebut kursi DM 1 C dan DM 2 C, partai-partai apa saja yang akan terlibat dalam koalisi, hingga siapa figur yang menjadi kehendak langsung dari rakyat.

Konstelasi itu menjadi semakin kompleks, sehingga butuh pertimbangan matang untuk para politisi menentukan sikap politiknya. Meski begitu, kita tidak boleh menafikan hasil dari Pilpres dan Pileg 2024 yang belum lama ini dilaksanakan. “Irisan” Politik di pusat kerap kali menjadi referensi strategi dan taktik bagi politisi-politisi lokal untuk memulai langkah.

Kemenangan Prabowo dan Gerindra dalam perhelatan Pilpres 2024 menjadi kenderaan “mahal” dan rebutan bagi setiap “aktor”. Kemenangan satu putaran adalah bukti bahwa Gerindra mampu menghegemoni konstelasi politik lokal yang ada di Boalemo.

Sosok Nurmawan Pakaya yang merupakan kader Gerindra dan sudah mengabdikan dirinya hampir 10 tahun di pusat mulai menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat. Figur muda ini mulai digadang-gadang akan bertarung dalam perhelatan Pilkada di Boalemo. Keseriusannya terlihat dengan langkah silaturahmi politik yang ia lakukan diberbagi sektor; baik dengan para tokoh politik lokal, juga dengan masyarakat di akar rumput.

Tak sampai disitu, alat peraga sosialisasi milik Mawan bahkan menyasar sepanjang Mananggu hingga Paguyaman Pantai. Di wilayah pusat ibu kota, baliho raksasanya terpampang jelas di Bilboard di kompleks Pasar Tradisional, Tilamuta.

Namun, belum jelas bahwa Mawan akan berobsesi sebagai bakal Calon Bupati atau Wakil Bupati. Kendati begitu, tagline “siapapun calon Bupatinya, Mawan Pakaya adalah Calon Wakil Bupati” adalah sinyal kuat bagi figur lain untuk meminang Mawan.

Dilain pihak, sosok yang disebut-sebut sebagai “Panglima Bongkar”, Dedi Hamzah, yang merupakan kader PDI-P juga, mulai mendeklarasikan sikapnya untuk meramaikan bursa Pilkada Boalemo 2024. Baliho yang bertuliskan Dedi Hamzah Calon Bupati Boalemo 2024 mulai menyebar disejumlah wilayah. Sama seperti Mawan, tagline yang muncul dari simpatisan Dedi ini yang bertajuk ” Siapapun Wakilnya, Bupatinya tetaplah Dedi Hamzah”.

Kedua sosok ini mulai dijodoh-jodohkan oleh berbagai pihak, karena punya latar belakang yang mirip. Selain masih muda dan punya pemahaman politik yang kuat, keduanya adalah mantan aktivis yang selalu bergandengan langsung dengan rakyat dan selalu memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.

Tapi begitulah politik. “Warna” politik memang selalu menjadi warna yang abu-abu, tidak hitam dan putih, sedikit-sedikit berubah, dan untuk itulah, siapa yang berhasil menguasai konstelasi, dialah yang akan memenangkan konstestasi.

Kita lihat nanti, apakah kedua sosok ini akan memenangkan dan menjadi kehendak rakyat?

Mari “Torang Ukur”!

 

Penulis: Said Muhammad|Mahasiswa IAIN Gorontalo 

Share :

Baca Juga

Politik / Opini

Tambang Ilegal di Boalemo: Ancaman Serius bagi Hukum, Lingkungan, dan Kehidupan Sosial

Politik / Opini

Marten Taha Terpilih Ketua Golkar Kota Gorontalo

Daerah

SMS Siapkan Layanan Publik Berbasis Digital

Politik / Opini

Mutasi( Meritokrasi VS patronage system)

Politik / Opini

Peduli Korban Banjir di Jabodetabek, PPP Salurkan Ribua Bantuan

Politik / Opini

Posisi Penting Indonesia Pada Konflik Global dan Kerentanan Kawasan

Kabupaten Boalemo

Soal Pejabup Boalemo, Hasmin Amantulu Titip 2 Hal Kepada Gubernur Rusli Habibie

Politik / Opini

Pembatalan Pemilu 2024 Ibarat Deklarasi Ketidakmampuan di Panggung G20