Home / Hukum / Kriminal

Kamis, 2 Juni 2022 - 20:09 WITA

Bendahara PBNU Maming : Ini Persoalan Saya Dengan Haji Isam

JAKARTA (JM) – Bendahara Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Mardani H Maming memenuhi panggilan pemeriksaan KPK, Kamis (2/6/2022).

Mardami menyebut pemeriksaan itu tidak lepas dari permasalahannya dengan Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam yang disebut sebagai raja batubara Kalimantan.

Mardani datang pada Kamis pagi ke kantor KPK di kawasan Kuningan, Jakarta.

“Ini sebenarnya permasalahan saya dengan Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam. Tetapi nanti setelah pemeriksaan saya akan rincikan lagi penjelasannya,” kata dia.

Ia tidak menjelaskan lebih lanjut persoalan yang membuatnya dipanggil lembaga pemberantas rasuah tersebut. Keterangan terbukanya di gedung KPK mengindikasikan ada perseteruan terkait tambang batubara.

Haji Isam dikenal sebagai salah satu Raja Batubara Kalimantan.

Ia juga punya perusahaan penyewaan pesawat, helikopter, dan tongkang. Salah satu pesawatnya dipakai untuk mengantar Zakir Naik selama di Indonesia yang merupakan buronan sejumlah kasus di India sehingga memilih tinggal di luar India.

*Kasus Gratifikasi*

Selama beberapa waktu terakhir, nama Maming disebut dalam kasus suap yang menjerat mantan Kepala Dinas Pertambangan Tanah Bumbu Dwidjono Putrohadi Sutopo. Jaksa menyebut Dwidjono menerima suap Rp 27 miliar untuk izin pertambangan.

Pengacara Mardani, Irfan Idham, menegaskan kliennya tidak menerima dana dari kasus yang menjerat Dwidjono. Itu juga dipertegas Dwidjono kepada majelis hakim dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Banjarmasin.

Sebelumnya Mardani telah menyampaikan keterangan berkaitan dengan peralihan IUP PT. BKPL ke PT. PCN dimana menurut Mardani peralihan tersebut sudah sesuai aturan karena telah diparaf dan dikeluarkan rekomendasi oleh kepala dinas ESDM.

Sebagai Bupati Tanah Bumbu, Mardani memang pernah meneken berbagai perizinan. Hal itu sesuai kewenangannya sebagai kepala daerah. Namun, Irfan memastikan kliennya telah mengikuti prosedur. Setiap kali ada surat yang harus ditandatangani dipastikan sudah diperiksa para pejabat teknis, termasuk kepala dinas.

“Klien kami datang untuk memenuhi undangan klarifikasi atau keterangan dalam hal penyelidikan” tutup Irfan. (din)

Share :

Baca Juga

Hukum / Kriminal

Wartawan AJNN Aceh Dilaporkan ke Polisi, Ini Sikap Tegas PJS

Hukum / Kriminal

Polda Jabar Tangkap Artis GI dan 4 Rekannya Tanpa Perlawanan, Kasusnya Memalukan

Hukum / Kriminal

Petani Kalsel Adukan Penyerobotan Tanah Lahan Oleh Perusahaan Milik Haji Isam ke Komite I DPD RI

Hukum / Kriminal

Mobil Pick Up Mistubishi Terjun Bebas ke Jurang, Tak Disangka Penumpangnya Begini

Hukum / Kriminal

Polda Gorontalo Limpahkan Berkas Perkara Investasi FX Family ke Kejati

Hukum / Kriminal

Pria Asal Tilamuta Ditangkap Saat Hendak Nyabu Disalah Satu Pantai

Hukum / Kriminal

Polda Gorontalo Amankan 5 Truk Diduga Muat Batu Hitam

Hukum / Kriminal

Kapolri Sigit Minta Warga Sulsel Tenang, Pasca Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar