KABGOR ( JM) — Wakil Bupati Gorontalo, Hendra Hemeto mengikuti rapat koordinasi dan evaluasi penyerapan anggaran APBD dan APBN triwulan II tahun anggaran 2021 tingkat Provinsi Gorontalo. Rakor yang dipimpin Gubernur Gorontalo Rusli Habibie digelar secara virtual, Kamis (15/07/2021).
Wabup Hendra melaporkan kepada Gubernur bahwa Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Gorontalo tahun 2021 hingga akhir Juni lalu baru mencapai 27,77 persen atau Rp 539.742.345.728, dari total Rp.1.943.956.745.220.
“Banyak faktor yang mepengaruhi (menghambat percepatan realisasi APBD), tapi realisasi ini tidak rendah karena hanya kurang sedikit saja dari target 29 persen,” ungkap Hendra.
Lanjut Hendra Pemerintah Kabupaten Gorontalo akan bekerja lebih keras lagi agar realisasi APBD semakin cepat dan benar-benar maksimal hingga akhir tahun nanti.
“Kami optimis realisasi APBD di akhir tahun nanti akan maksimal, apalagi semua paket saat ini sudah di lelang,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Gorontalo, Erwan Tone menambahkan, realisasi terbesar APBD tahun 2021 sejauh ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU).
Adapun salah satu faktor yang membuat realisasi APBD Kabupaten Gorontalo hingga truwulan II belum mencapai target dikarenakan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang baru masuk di kas daerah, itupun baru Rp 66.484.778.568, dari total Rp 492.078.438.809.
“Dari 1.9 triliun APBD kita, kurang lebih hampir 60 persen berasal dari dana PEN, nah ini kan baru masuk. Jangan heran beberapa paket kontrak sudah ada, belum bisa dieksekusi untuk uang muka. Tapi bulan ini semua uang muka sudah bisa kita bayar, maka otomatis akan bisa mengangkat progres realisasi,” jelas Erwan. (noval)