Karyawan Eka Putra Noho salah satu politisi yang tiada hentinya meneriakan dan memperjuangkan keluhan rakyat. Perjuangannya mengawal kepentingan rakyat, bukan terpilih menjadi wakil rakyat di DPRD Boalemo.
Akan tetapi diawali, ketika dirinya masih mahasiswa di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, dia bersama rekan-rekannya selalu terlibat aksi turun ke jalan melakukan aksi protes terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.
Tahun 1996, Karyawan Eka Putra Noho kembali turun ke jalan bersama teman-temannya, menyuarakan hak-hak rakyat. Aksi yang disebut ‘AMARAH 1996 ( April Makasar Berdarah), banyak rekan-rekannya yang terluka.
Bahkan saking kritisnya memprotes kebijakan pemerintah kala itu, Karyawan Eka Putra Noho sempat menjadi salah satu incaran petugas untuk diamankan.
Namun, dirinya sempat lolos memilih pulang ke Boalemo, Gorontalo dan tidak kembali ke Makassar, hingga tidak bisa melanjutkan kuliah di Jurusan Tehnik UMI Makassar.
Kini sang pengagum idiologi Soekarno itu, Karyawan Eka Putra Noho menjabat sebagai Ketua DPRD Boalemo.
Selain itu, dia juga di percaya oleh kader PDIP untuk memimpin DPC PDIP Boalemo. Saking bijaknya dalam memimpin, warga asal Desa Pentadu Barat ini dipercaya kembali untuk memimpin partai moncong putih di Kabupaten Boalemo.
Satu hal menarik disetiap menyampaikan orasi politiknya, baik dipanggung politik maupun membuka kegiatan, dirinya selalu menyisipkan kata, ‘jangan pernah lelah memperjuangkan kepentingan rakyat’. (*)