GORONTALO (JM) – Sejumlah pelatih tinju di Gorontalo menyampaikan kritik keras terhadap keputusan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang tidak memberangkatkan cabang olahraga (cabor) tinju pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2025. Padahal, cabor tinju telah berhasil lolos melalui Pra-POPNAS 2024 dan terus melakukan persiapan hingga saat ini.
Pelatih tinju Gorontalo, Jerry Horman, menilai keputusan tersebut tidak konsisten dan cenderung diskriminatif.
“Sejak awal kami fokus mempersiapkan diri menuju POPNAS. Namun, selama ini Dispora tidak pernah memperhatikan cabor di luar SPOBDA dan SPOBNAS. Tiba-tiba muncul keputusan bahwa kami tidak diberangkatkan, tentu ini menimbulkan tanda tanya,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).
Hal senada disampaikan mantan Sekretaris Pengprov Pertina Gorontalo, Edy Duhe. Ia menilai keputusan itu merugikan dan mengabaikan perjuangan atlet serta pelatih.
“Sejak Pra-POPNAS hingga saat ini, kami sudah banyak berkorban. Jika memang tidak dipertandingkan sejak awal, tentu kami tidak akan berjuang sejauh ini. Lagi pula, bukan kami yang meminta dipertandingkan, melainkan keputusan itu datang dari Dispora,” tegasnya.
Dalam surat resmi, Dispora hanya menetapkan lima cabor yang akan diberangkatkan ke POPNAS, yakni sepak takraw, pencak silat, karate, taekwondo, dan atletik. Adapun untuk PEPARPENAS, cabor yang diikutsertakan meliputi atletik, bulutangkis, dan tenis meja. Dispora juga memberi peluang bagi cabor lain untuk berpartisipasi jika mendapat dukungan penuh dari pengurus provinsi, dengan batas waktu penginputan data hingga 2 Oktober 2025. Meski demikian, keputusan tersebut tetap menuai keberatan.
“Tidak ada rapat ataupun forum komunikasi sebelumnya, tiba-tiba langsung keluar pemberitahuan. Hal ini patut dipertanyakan,” kata salah satu pelatih.
Hingga berita ini ditayangkan, upaya konfirmasi kepada Dispora Gorontalo terkait alasan tidak diberangkatkannya cabor tinju ke POPNAS 2025 masih terus dilakukan.

























