WONOSARI (JM) – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus Dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes. Demam berdarah dengue banyak dijumpai terutama di daerah tropis dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya DBD antara lain : rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat, kepadatan populasi nyamuk penular karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan dimana banyak timbul genangan-genangan air di sekitar pemukiman seperti talang air, ban bekas, kaleng, botol, plastik, gelas bekas air mineral, lubang pohon, pelepah daun dan lain-lain.
Menyikapi penyakit DBD, Kepala Puskesmas Bongo 2, I Wayan Yasa, S.KM. M.Kes menjelaskan, beberapa langkah yang di lakukan oleh Puskesmas dalam penggulangan DBD yakni, menyediakan tim puskesmas, yang terdiri dari : Tenaga surveilans, promosi kesehatan, Tenaga kesehatan lingkungan, dokter, perawat, keder kesehatan desa.
Selanjutnya, melakukan penjaringan tersangka DBD di Puskeamas dan klinik swasta oleh tenaga kesehatan medis dan paramedis, yang kemudian di lakukan investigasi atau penyelidikan epidemiologi(PE) oleh tim puskesmas setalah di nyatakan sebagai kasus DBD.
Masih kata Kapus Puskesmas Bongo 2 I Wayan Yasa, pihaknya juga melakukan promosi kesehatan oleh tim Puskesmas mengenai aksi 3M (menguras, menutup, mengubur) dan aksi PSN (pembrantasan sarang nyamuk), menyarankan penggunaan obat anti nyamuk dan pemakaian kelambu, menjaga kebersihan lingkungan.
Terakhir Kapus I Wayan, pihaknya melakukan observasi di puskesmas terhadap pasien yg di curigai DBD, melakukan rujukan, apabila pasien tersebut perlu penanganan lebih lanjut. Pihaknya juga menyarakan bagi pendatang yang berasal dari daerah endemis untuk memeriksaan dirinya ke puskesmas, dan menyediakan dana bagi pengelola program yg bersumber dari dana BOK.
“Kami berharap, semua terobosan yang kami sudah laksanakan ini, mampu meminimalisir penyakit DBD di Kecamatan Wonosari. Kami juga harapkan pro aktif dari pemerintah Kecamatan dan Desa serta masyarakat mensukseskan terobosan Puskesmas dalam menekan dan mengantisipasi penyakit DBD,” tutup Kapus Bongo 2 I Wayan Yasa. (din)